“PPP relatif butuh perjuangan yang signifikan untuk kembali lolos pada Pemilu 2024,” kata Adi Prayitno di Jakarta Selasa.
Hasil temuan survei nasional Parameter Politik Indonesia menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) makin menurun.
Menurut Adi Prayitno, PPP membutuhkan kerja keras itu karena saat ini elektabilitasnya berada di urutan sembilan dengan angka 2,9 persen.
“Kami memberikan pertanyaan kepada responden jika pemilihan umum (pemilu) anggota legislatif pada hari ini, partai apa yang dipilih. Hasilnya PPP memiliki urutan kesembilan,” kata dia.
Adi menyebutkan delapan partai yang menempati urutan di atas PPP adalah PDI Perjuangan 19,9 persen, Gerindra 12,1 persen, Golkar 10,7 persen, PKB 9,3 persen, Demokrat 8,8 persen, PKS 7,6 persen, NasDem 6,3 persen, dan PAN 4,5 persen.
Jika dibandingkan partai lain yang lolos ke Senayan (DPR), lanjut dia, PPP butuh perjuangan untuk kembali lolos pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebab ambang batas parlemen ada di angka 4 persen.
Sebelumnya elektabilitas PPP menempati angka 4,52 persen dan turun pada survei kali ini menjadi 2,9 persen. Survei dilakukan pada tanggal 15—29 Juni 2022 dengan metode telephoning.
Sampel survei terdiri atas 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***