Tren Deflasi Berlangsung 5 Bulan Berturut-turut, Airlangga Hartarto Jelaskan Situasi Ekonomi Nasional Terkini

- Pewarta

Jumat, 4 Oktober 2024 - 10:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Instagram.com/@airlanggahartarto_official)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Instagram.com/@airlanggahartarto_official)

BISNISNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan situasi perekonomian nasional terkini

Terkait tren deflasi yang telah berlangsung selama lima bulan berturut-turut.

Meskipun terjadi deflasi, komponen inti tetap mengalami inflasi sebesar 0,16 persen.

“(Soal deflasi) Kita harus melihat secara keseluruhan,” kata Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Dia merinci berbagai indikator ekonomi yang ia yakini tetap bergerak positif.

Misalnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Agustus 2024 yang meningkat menjadi 124,4 dari 123,4 pada bulan sebelumnya.

Posisi cadangan devisa Indonesia juga mengalami peningkatan pada akhir Agustus 2024.

Yakni menjadi 150,2 miliar dolar AS dari 145,4 miliar dolar AS pada akhir Juli 2024.

Kalau Ekonomi Tidak Bergerak, Maka Cadangan Devisa Juga Tidak Bertambah

Menurut Airlangga Hartarto, roda perekonomian bergerak dengan baik, buktinya cadangan devisa bertambah.

“Kalau ekonomi tidak bergerak, cadangan devisa tidak bertambah.”

“Apalagi kita baru mengeluarkan pengaturan devisa hasil ekspor (DHE) yang terbukti bisa mempertahankan jumlah dolar di dalam negeri,” ujarnya.

Kemudian, rupiah pun berhasil ditekan ke level Rp15.300 setelah sebelumnya pernah menembus Rp16.000.

“Jadi, itu membuktikan bahwa ekonomi bergerak,” tambah Airlangga.

Adapun terkait inflasi, meski kinerja bulanan mencetak deflasi 0,12 persen per September 2024.

Namun komponen inti tetap mengalami inflasi sebesar 0,16 persen.

Kalau Inflasi Inti Tetap Naik Berarti Sejalan dengan Pertumbuhan Perekonomian

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), inflasi inti (core inflation) merupakan komponen inflasi yang cenderung stabil dalam pergerakannya.

Inflasi inti dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya interaksi permintaan-penawaran; lingkungan eksternal.

Berupa nilai tukar, harga komoditas internasional, dan perkembangan ekonomi global; serta ekspektasi inflasi di masa depan.

Menurut Airlangga, inflasi inti menjadi komponen yang lebih penting untuk diperhatikan dibandingkan dengan inflasi secara keseluruhan.

“Kalau inflasi inti tetap naik, itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.”

“Karena menjadi anomali kalau pertumbuhan naik, tapi inflasi intinya turun,” jelas Airlangga.

Pun melihat inflasi secara keseluruhan, lanjut dia, Indonesia setidaknya sudah berhasil menekan tingkat inflasi dalam 10 tahun terakhir.

Pada 2014 lalu, inflasi nasional tercatat mencapai 8,36 persen.

Sementara tahun ini, inflasi tahunan mencapai 1,84 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,74 persen (year-to-date/ytd) per September.

“Jadi, kami tidak khawatir itu (deflasi), karena kami juga melihat indikator lain terhadap ekonomi,” tuturnya.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Harianekonomi.com dan Infobumn.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Fokussiber.com dan Hallonesia.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

Berita Terkait

Investor Beralih ke Aset Aman, CSA Index Februari 2025 Turun, Pasar Modal Indonesia Menghadapi Perubahan Besar
Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Sebanyak 18 Perusahaan Dicabut Atas Perintah Presiden Prabowo
Badan Pusat Statistik Apresiasi Langkah Visioner Mentan Andi Amran Sulaiman, Terkait Satu Data Pertanian
Banyak Warga Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis, Program yang Diinisiasi Prabowo Buka Lapangan Kerja
Sebut Prabowo Subianto Sebagai Presiden Pertama yang Lihat Tutup Buku APBN, Sri Mulyani: Itu Luar Biasa
BNI Dorong Tingkatkan Dana Murah Lewat Digital untuk Hadapi Tekanan Nilai Tukar Rupiah dan Likuiditas
Soal PPN Tidak Naik, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Tegaskan Kebijakan Presiden Prabowo Subianto
Banyak Pihak yang Tak Yakin dengan Target Pertumbuhan 8 Persen, Prabowo Subianto: Ya Kita Buktikan!
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 8 Februari 2025 - 15:08 WIB

Investor Beralih ke Aset Aman, CSA Index Februari 2025 Turun, Pasar Modal Indonesia Menghadapi Perubahan Besar

Rabu, 5 Februari 2025 - 07:22 WIB

Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Sebanyak 18 Perusahaan Dicabut Atas Perintah Presiden Prabowo

Kamis, 9 Januari 2025 - 07:56 WIB

Banyak Warga Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis, Program yang Diinisiasi Prabowo Buka Lapangan Kerja

Sabtu, 4 Januari 2025 - 14:44 WIB

Sebut Prabowo Subianto Sebagai Presiden Pertama yang Lihat Tutup Buku APBN, Sri Mulyani: Itu Luar Biasa

Sabtu, 4 Januari 2025 - 10:21 WIB

BNI Dorong Tingkatkan Dana Murah Lewat Digital untuk Hadapi Tekanan Nilai Tukar Rupiah dan Likuiditas

Rabu, 1 Januari 2025 - 13:45 WIB

Soal PPN Tidak Naik, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Tegaskan Kebijakan Presiden Prabowo Subianto

Selasa, 31 Desember 2024 - 14:24 WIB

Banyak Pihak yang Tak Yakin dengan Target Pertumbuhan 8 Persen, Prabowo Subianto: Ya Kita Buktikan!

Selasa, 31 Desember 2024 - 08:13 WIB

Termasuk Bahas PPN Menjadi 12 Persen, AHY Ungkap Pertemuan Ketua Umum Partai Pendukung dengan Prabowo

Berita Terbaru