Ternyata Itu Kerjaan Buzzer dan Orangnya Juga Itu-itu Saja, Soal Politik Identitas dan Politik SARA

- Pewarta

Minggu, 6 November 2022 - 16:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, serta Ridwan Kamil. (Dok. Jatengprov.go.id)

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, serta Ridwan Kamil. (Dok. Jatengprov.go.id)

TERKINIPOST.COM – Beredar video. Viral. Seorang buzzer memprovokasi kaum Kristen agar tidak pilih Anies di pilpres 2024.

Dia minta kaum Kristiani kompak tidak pilih Anies, tapi bersatu pilih Ganjar.

Wow. Dahsyat sekali. Selama ini, keluar dari mulutnya dan kawan-kawannya mengutuk politik identitas.

Faktanya? Dia dkk yang serukan politik identitas. Bawa-bawa agama buat dukung Ganjar. Dasar buzzer.

Dipkir Umat Kristiani bodoh. Tidak! Umat Kristiani cerdas. Mereka tahu mana yang benar mana yang tidak. Mana yang toleran, mana yang pura-pura toleran.

Orang percaya fakta. Bukan percaya orang ngegombal. Kalau bilang tidak doyan jengkol, tapi mulutnya bau jengkol. Orang percaya mulut yang mana?

Isu politik identitas mulai terbuka. Ternyata jualannya para buzzer. Dagangan buat nyari duit. Lumayan juga kata kawan-kawannya.

Bisa buat kawin dan resepsi pernikahan. Undang bapak asuh. Makin ketahuan deh.

Dagangan politik identitas sebenarnya udah lama banyak yang tahu. Tapi ada juga yang terprovokasi.

Saya punya temen. Ngakunya pernah kuliah S2. Eh, terprovokasi juga. Hari-hari ngeshare hoaxs. Tidak tahu, nih orang pernah baca buku atau kagak.

Mungkin kuliahnya di ruko samping pom bensin. Kan banyak sarjana tidak kuliah tapi punya ijasah. Di Sulawesi Selatan kemarin ada kejadian dan rame.

Kalau lulusan SD, ya normal kalau percaya bualan buzzer. Sarjana, masak kagak bisa bedain mana jualan, mana yang beneran.

Mana kuning emas, mana kuning yang lain. Itu mah titelnya SG. Alias Sarjana Geblek.

Politik identitas itu provokasi recehan. Akhirnya kebongkar juga. Maling teriak maling. Yang melakukan politik identas dia.

Yang dituduh Anies. Yang gaduh di NKRI dia, yang disalahin Anies. Yang pecah belah dia, Anies yang dipojokkan. Kelakuan!

Udah tidak bisa ngelak. Satu-satu mulai ketahuan. Makanya, jangan keterlaluan mendzalimi orang. Kedzaliman itu ada batasnya.

Jangan diumbar. Benci ya sewajarnya saja. Nyari duit, juga ya sewajarnya saja. Tidak usah berlebihan.

Tidak usah nyari duit dengan cara fitnah orang. Lebih kejam dari pembunuh bayaran. Kerjaan tidak halal. Entar malu sendiri.

Semua orang sekarang sudah tahu. Isu politik identitas itu kerjaannya. Mau diterusin? Entar babak belur lagi. Sudahlah… tobat.

Jangan bikin gaduh negeri ini. Indonesia sudah tenang, damai dan nyaman. Antar umat beragama rukun dan saling menghargai. Antar etnis saling menghormati.

Gara-gara manusia alai seperti itu, dan juga temen-temennya, semua jadi berantakan. Gara-gara ulahnya, jin aja kagak bisa tidur, apalagi manusia. Bikin gaduh saja.

Oleh: Alex Wibisono, pemerhati politik. Artikel dikutip Terkinipost.com dari media Poinnews.com. ***

Berita Terkait

Bulan September 2024, Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung Pastikan Mundur dari Menteri Sekretaris Kabinet
Isu Keretakan Hubungan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Begini Tanggapan Istana
Berpisah dengan PBNU, Muhaimin Iskandar Nyatakan ke Depan PKB akan Jadi Partai yang Independen dan Mandiri
Airlangga Hartarto Lengser, Bahlil Lahadalia Segera Menjadi Ketua Umum Partai Golkar Periode 2024 – 2029
Terkait Kabar akan Jadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Faisol Riza Tanggapi Akun Media Sosial
Belum Umumkan Cagub Jakarta dan Banten dalam Pilkada Serentak 2024, Ini Alasan PDI Perjuangan
Hasto Kristiyanto Telah Lapor Megawati Terkait Mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Partai Golkar
Tak Buru-buru Umumkan Dukungannya di Pilkada Jakarta 2024, AHY Ungkap Alasan Partai Demokrat
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 26 Agustus 2024 - 15:18 WIB

Isu Keretakan Hubungan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Begini Tanggapan Istana

Senin, 26 Agustus 2024 - 09:27 WIB

Berpisah dengan PBNU, Muhaimin Iskandar Nyatakan ke Depan PKB akan Jadi Partai yang Independen dan Mandiri

Rabu, 21 Agustus 2024 - 11:06 WIB

Airlangga Hartarto Lengser, Bahlil Lahadalia Segera Menjadi Ketua Umum Partai Golkar Periode 2024 – 2029

Rabu, 21 Agustus 2024 - 09:36 WIB

Terkait Kabar akan Jadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Faisol Riza Tanggapi Akun Media Sosial

Kamis, 15 Agustus 2024 - 10:18 WIB

Belum Umumkan Cagub Jakarta dan Banten dalam Pilkada Serentak 2024, Ini Alasan PDI Perjuangan

Senin, 12 Agustus 2024 - 08:35 WIB

Hasto Kristiyanto Telah Lapor Megawati Terkait Mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Partai Golkar

Jumat, 9 Agustus 2024 - 18:40 WIB

Tak Buru-buru Umumkan Dukungannya di Pilkada Jakarta 2024, AHY Ungkap Alasan Partai Demokrat

Senin, 5 Agustus 2024 - 13:24 WIB

Penjelasan Pihak Habib Rizieq Shihab Soal Agenda Pertemuanya dengan 2 Pimpinan DPP Partai Gerindra

Berita Terbaru