TERKINIPOST.COM – Ketua Relawan Pendekar Indonesia (Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia) Hendrawan Saragi mengatakan saat ini politik identitas menjadi permasalahan yang dihadapi bangsa.
Ia menilai politik identitas sebagai bentuk yang paling primitif karena menilai seseorang bukan berdasarkan karakter dan tindakannya, melainkan karakter dari kelompok.
“Kita bisa melihat ada kehadiran ekstrim politik yang sebetulnya tidak pantas kita ucapkan seperti ‘cebong’ dan ‘kadrun’, itu kan sangat tidak sopan,” ujarnya.
Politik identitas, ujarnya lagi, menimbulkan tantangan bagi berbangsa karena dapat menyebabkan hilangnya kemauan untuk bekerjasama dan enggan hidup bersama.
Baca Juga:
Termasuk Anthony Salim, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Global Ray Dalio
Berselisih dengan Kardinal Soal Defisit Keuangan Vatikan, Kondisi Paus Fransiskus Sebelum Dirawat
Hallo Media Ajak Wartawan Berjiwa Wirausaha di Kota dan Kabupaten untuk Gabung Menjadi Koresponden
Sehingga, sambungnya, memisahkan masyarakat dari konsepsi sejarah tentang berbangsa Indonesia.
“Sehingga kita bisa melihat saat ini pilihan politik itu sudah menggantikan etnik, ras, keluarga dan preferensi sehari-hari,” kata Hendrawan.
Menurut Hendrawan, seorang pemimpin harus memiliki aspek keindahan dalam hal ketegasan, integritas, serta proporsi yang cerdas dan pantas dalam menunjukkan kejelasan warnanya.
“Tiga hal ini yang menjadi kriteria,” ucapnya, dalam diskusi daring bertema “Menerawang Kepemimpinan Nasional di 2024” dipantau di Jakarta, Kamis, 3 November 2022.
Baca Juga:
HUT Partai Gerindra, Inilah Momen Prabowo Subianto Sapa dan Peluk Perwakilan PDI Perjuangan
Hal tersebut, katanya, lantaran pengalaman berbangsa dicirikan oleh tiga kemampuan yang terintegrasi yaitu pengenalan akan kebenaran, keadilan dan keindahan.
Ia juga menekankan penggunaan akal sehat yang merupakan kombinasi kebijaksanaan dan kehati-hatian dalam hal-hal praktis keindahan berbangsa.***