TERKINIPOST.COM – Prabowo Subianto disinyalir unggul sebagai sosok yang dituju Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang diselenggarakan oleh para relawan Jokowi .
Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Satria mengatakan hal ini tergambar dari pidato Jokowi tentang pemimpin yang kuat dan berani. Karakter itu melekat pada sosok Prabowo.
“Jokowi ingin Presiden penggantinya itu punya terobosan, bukan hanya rutinitas, tidak semata duduk manis dan tanda tangan di balik meja. Kriteria ini mengarah pada sosok Prabowo,” kata Hariqo.
Adapun dalam Musra Jokowi juga menginginkan tongkat kepemimpinannya diteruskan oleh sosok yang memahami potensi bangsa serta berani mengambil langkah-langkah untuk menghadapi ketidakpastian dunia ini.
Baca Juga:
Litbang Kompas Ungkap Sebanyak 84,7 Persen Rakyat Kecil Puas dengan Pemerintahan Prabowo
Megawati Soekarnoputri Bersedia Bertemu degan Prabowo Subianto, PDI Perjuangan Ungkap Alasannya
“Kriteria di atas juga ada pada sosok Prabowo yang dikenal sebagai ahli strategi, dan Prabowo bukanlah orang yang merasa paling pintar dan enggan mendengar,” ucapnya merespons Musra di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 14 Mei 2023.
Baca artikel menarik lainnya di sini: Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar Kunjungi Mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz
“Sebaliknya Prabowo itu sosok yang mampu mengambil intisari dari pendapat ahli, dan berani mengambil keputusan yang strategis demi memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia,” sambung Hariqo.
Perhelatan Musra yang diselenggarakan relawan Jokowi dari seluruh Provinsi menghasilkan tiga bakal nama calon presiden yang bakal didukung di Pemilu 2024.
Baca Juga:
Ketua KPK Buka Suara Soal Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Belum Ditahan Meskpun Sudah Jadi Tersangka
Ada Pihak yang Diam-diam Incar Posisi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri: Gila!
Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Panda Nababan: PDIP Sudah Legawa dengan yang Dilakukan Jokowi
Mereka adalah Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.***