TERKINI POST – Naiknya harga telur di tingkat eceran membuat masyarakat mengakalinya dengan membeli tidak secara penuh, atau dalam jumlah kecil.
Misalnya kalau biasanya beli sekilo, sekarang hanya beli setengah.
Fakta itu berdasarkan cerita dari pedagang yang berjualan di Pasar Palmerah, Jakarta.
Seperti dilansir dari Antara, para pedagang merasakan makin sering konsumen membeli telur dalam volume kecil.
Baca Juga:
Termasuk Anthony Salim, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Global Ray Dalio
Berselisih dengan Kardinal Soal Defisit Keuangan Vatikan, Kondisi Paus Fransiskus Sebelum Dirawat
Hallo Media Ajak Wartawan Berjiwa Wirausaha di Kota dan Kabupaten untuk Gabung Menjadi Koresponden
“Sudah seminggu ini harganya Rp32.000. Kemarin sempat Rp31.000 per kilogram, sekarang malah naik lagi,” kata Suryanah, pedagang sembako di Pasar Palmerah, Jumat 25 Agustus 2022
“Sekarang jarang ada yang beli di atas sekilo. Ya begitulah fakta yang terjadi,” Suryanah, menambahkan.
Syawal, pedagang sembako lainnya di Pasar Slipi, Jakarta, juga mengungkapkan harga telur yang terus mengalami kenaikan.
Bahkan kenaikan terjadi rata-rata tiap tiga hari sekali.
Baca Juga:
HUT Partai Gerindra, Inilah Momen Prabowo Subianto Sapa dan Peluk Perwakilan PDI Perjuangan
“Dari kemarin naik Rp1.000 per tiga hari. Sekarang sudah tembus Rp32.000 per kilogram,” ujar Syawal.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kamis 25 Agustus 2022, memimpin rapat stabilisasi harga dan pasokan telur ayam ras.
Dalam rapat itu diungkap harga rata-rata nasional telur ayam ras.
Mendag menginformasikan harga telur di tingkat peternak sekitar Rp27.500 per kilogram.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sebut Ada Pihak-pihak yang Berupaya untuk Memisahkan Dirinya dengan Jokowi
Menteri BUMN Erick Thohir Tunjuk Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Menjadi Direktur Utama Perum Bulog
Itu meningkat 1,3 persen dari pekan sebelumnya, atau naik 9,1 persen dari bulan lalu.
Sedangkan harga telur di tingkat eceran angkanya mencapai Rp31.000 per kilogram.
Jika dihitung persentasenya, ada kenaikan 1,6 persen dari pekan sebelumnya dan 5,8 persen bulan lalu.
Fenomena itu membuat Kemendag mengimbau peternak layer (ayam petelur) di tingkat mandiri, segera mengembalikan performa produksi sampai titik normal.
Salah satunya tidak melakukan afkir dini, mengingat permintaan telur ayam ras akan terus meningkat.***