TERKINIPOST.COM – PayPal telah menutup rekening salah satu kelompok aktivis prodemokrasi yang tersisa di Hong Kong.
Liga Sosial Demokrat mengatakan bahwa PayPal, perusahaan teknologi keuangan multinasional dan pemroses pembayaran online yang berkantor pusat di California dan Nebraska, menulis email yang menyatakan bahwa mereka tidak bisa lagi memberi pelayanan kepada kelompok aktivis itu.
Kelompok itu mengatakan PayPal Hong Kong Limited mengirim email pada 19 September tentang penutupan tersebut. Sejak itu, tidak ada sumbangan baru yang bisa diterima organisasi itu.
Teks email PayPal yang dikirim ke Liga Sosial Demokrat pada September telah dilihat oleh VOA. Isi email menguraikan alasan penutupan dan mengatakan bahwa keputusan itu “final.”
Baca Juga:
Ingin Himpun Seluruh Kekuatan Bangsa untuk Kompak dan Bersatu, Prabowo Subianto Hadiri Rakornas PKB
60 WNA dari 5 Negara Terima Sertifikat Kompetensi Halal dari BNSP untuk Perkuat Standar Global
Persidangan Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah, Artis Sandra Dewi akan Hadir Lagi
Dibentuk pada 2006, Liga Sosial Demokrat adalah salah satu organisasi aktivis terakhir yang masih berfungsi di Hong Kong.
Selama bertahun-tahun, beberapa anggota intinya telah menjalani hukuman penjara setelah tekanan dari pihak berwenang atas ideologi dan aktivisme kelompok tersebut.
Avery Ng, mantan ketua organisasi itu, mengatakan liga merasa “tidak berdaya” atas keputusan PayPal.
“(Kami tidak menerima) peringatan. Tidak ada tanggapan dari mereka untuk penjelasan lebih lanjut. Hanya tanggapan tentang cara menarik sisa dana dari rekening. PayPal perlu memberi kami dan publik jawaban yang jelas,” kata Ng kepada VOA.
Baca Juga:
Survei Sebut 83,4 Persen Publik Yakin Pemerintahan Prabowo Mampu Pimpin Indonesia Lebih Baik
Sebanyak 8,3 Persen Penduduk Tak Punya Energi Hidup Sehat dan 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan
“PayPal adalah salah satu alat utama kami untuk penggalangan dana online. Diskusi mereka yang tidak terduga dan tidak dapat dijelaskan menghalangi upaya kami untuk menggalang dana untuk kasus-kasus pengadilan kami yang sejauh ini dalam situasi yang sulit.”