Mengapa Gubernur Anies Baswedan Akan Dipaksa Jadi Tersangka? Mengapa?

- Pewarta

Kamis, 18 Agustus 2022 - 15:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Instagram.com/@aniesbaswedan)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Instagram.com/@aniesbaswedan)

TERKINI POST – Isu makin santer, Anies akan dipaksa jadi tersangka. Isu ini bergulir di lingkaran elit. Apa kasusnya? Kabarnya berkaitan dengan Formula E.

Apakah Anies korupsi? Pasti tidak. Apa ada aturan yang dilanggar? Ini yang terus dicari-cari. Oleh siapa? Ah, lu berlagak bego aja.

Dipaksa, itu artinya barang bukti tidak kuat, tapi demi alasan politis, dicari-cari kesalahannya. Ini semata-mata karena Anies mau nyapres di 2024.

Segala upaya untuk jegal Anies gagal. Black campaign, gagal menghentikan laju dukungan (elektabilitas) kepada Anies. Percobaan Interpelasi DPRD DKI, gagal total.

Upaya menghadang partai-partai politik agar tidak memberi tiket kepada Anies, tanda-tandanya juga belum efektif.

Jurus terakhir, dan akan jadi cara pamungkas, jadikan Anies tersangka. Inilah isu terkini yang sedang berhembus sangat kencang.

Isu ini sangat kuat. Sebab itu, perlu klarifikasi. Cari dan telusuri. Jika isu ini ternyata benar, pertanda demokrasi di negeri ini sedang sekarat.

Kenapa? Karena menghalangi putra bangsa yang cukup potensial dan sangat diharapkan rakyat untuk memimpin negeri yang berusia 77 tahun ini.

Sungguh ironis. Di negeri yang menganut demokrasi, ada cara-cara kontra-demokrasi yang begitu vulgar dan transparan.

Menjegal kandidat yang digadang-gadang oleh rakyat untuk maju menjadi pemimpin bangsa.

Dari semua kandidat yang bermunculan, nampaknya hanya Anies yang disambut dengan gegap gempita oleh massa.

Munculnya puluhan (hampir tembus angka seratus) simpul relawan Anies dalam berbagai nama dan identitas menunjukkan semangat rakyat yang memiliki ekspektasi tinggi kepada Anies untuk memimpin bangsa ini kedepan.

Mereka antusias dan militan menyambut hadirnya tokoh yang dianggap punya integritas tinggi dan memiliki prestasi yang bisa dibanggakan.

Inilah alasan mengapa Anies berupaya dijegal. Inilah dasar mengapa Anies terus dihalangi untuk bisa ikut kontestasi di pilpres 2024.

Anies belum tentu menang, kata sebagian orang. Justru itu, perlu dibuktikan di pilpres. Beri kesempatan, dan jangan dijegal.

Biar rakyat sebagai pemilik kedaulatan suara yang akan menentukan. Ini cara yang paling demokratis dan fair.

Jika penjegalan terhadap Anies dipaksakan, ini bisa jadi prahara sosial. Rakyat yang selama ini cukup bersabar menanti 2024 terjadi perubahan, akan semakin kehilangan harapan.

Bisa lu bayangin jika rakyat kecewa dan frustasi. Semua yang tak diinginkan bisa terjadi.

Semua ingin negara berjalan sesuai konstitusi. Pemilu berjalan normal dan obyektif, dengan memberi ruang kepada siapapun untuk ikut berkontestasi. Tak terkecuali Anies.

Dia anak negeri yang berdedikasi dan punya banyak prestasi. Jangan nodai negara dan konstitusi hanya karena takut kalah dalam kompetisi. Ini memalukan buat anak cucu dan sejarah bangsa ini.

Mari berkompetisi secara fair. Pemilu menjadi gelanggang untuk menguji siapa diantara para tokoh yang muncul itu diterima oleh rakyat.

Siapa diantara mereka yang akan dipilih dan diberi amanah untuk memimpin bangsa ini kedepan.

Merdeka! Mari kita beri kesempatan bangsa ini untuk merdeka.

Termasuk merdeka dalam menentukan calon pemimpim negeri yang diharapkannya.

Oleh: Alex Wibisono, Pemerhati Politik.***

Berita Terkait

Litbang Kompas Ungkap Sebanyak 84,7 Persen Rakyat Kecil Puas dengan Pemerintahan Prabowo
Megawati Soekarnoputri Bersedia Bertemu degan Prabowo Subianto, PDI Perjuangan Ungkap Alasannya
Ketua KPK Buka Suara Soal Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Belum Ditahan Meskpun Sudah Jadi Tersangka
Ada Pihak yang Diam-diam Incar Posisi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri: Gila!
Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Panda Nababan: PDIP Sudah Legawa dengan yang Dilakukan Jokowi
Hasto Kristiyanto Siapkan Pledoi atau Pembelaan Dìri dalam 7 Bahasa, PDI Perjuangan Ungkap Alasannya
KPK Sita Alat Bukti Surat Catatan dan Barang Bukti Elektronik Usai Geledah Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Minta Diperiksa KPK Setelah HUT PDIP 10 Januari 2025
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 08:20 WIB

Litbang Kompas Ungkap Sebanyak 84,7 Persen Rakyat Kecil Puas dengan Pemerintahan Prabowo

Kamis, 16 Januari 2025 - 07:37 WIB

Megawati Soekarnoputri Bersedia Bertemu degan Prabowo Subianto, PDI Perjuangan Ungkap Alasannya

Rabu, 15 Januari 2025 - 10:09 WIB

Ketua KPK Buka Suara Soal Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Belum Ditahan Meskpun Sudah Jadi Tersangka

Senin, 13 Januari 2025 - 14:31 WIB

Ada Pihak yang Diam-diam Incar Posisi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri: Gila!

Jumat, 10 Januari 2025 - 14:13 WIB

Hasto Kristiyanto Siapkan Pledoi atau Pembelaan Dìri dalam 7 Bahasa, PDI Perjuangan Ungkap Alasannya

Kamis, 9 Januari 2025 - 09:55 WIB

KPK Sita Alat Bukti Surat Catatan dan Barang Bukti Elektronik Usai Geledah Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Selasa, 7 Januari 2025 - 11:05 WIB

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Minta Diperiksa KPK Setelah HUT PDIP 10 Januari 2025

Senin, 6 Januari 2025 - 15:28 WIB

Soal Ambang Batas Minimal Persentase Pengusulan Pasangan Capres dan Wapres, Ini Tanggapan Jokowi

Berita Terbaru