APAKABAR NEWS – Pagi ini, tepat hari ke 8 lebaran, masyarakat di Kecamatan Durenan Trenggalek Jatim dan sekitarnya, berbondong-bondong ke Masjid atau mushola di lingkungannya.
Juga sebagian masyarakat di daerah-daerah lain di Indonesia ini. Untuk apa? Untuk merayakan lebaran ketupat atau lebaran KUPAT (dalam Bahasa Jawa).
Lebaran Ketupat dirayakan oleh masyarakat dengan diawali datang ke Masjid atau Mushola pagi-pagi sekali, untuk kendurian dengan beragam makanan khas.
Sebelum acara kendurian biasanya dialakukan sholawatan, mahalul qiyam.
Baca Juga:
Mayat Pasangan Suami Istri Lansia Gegerkan Warga Cipondoh Tangerang, Ditemukan Pisau di Dekat Korban
Setelah itu masyarakat merayakan dengan berbagai cara. Ada yang pesta balon udara. Ada yang saling berkunjung dan makan sepuasnya di tempat kolega atau saudara.
Apa makna lebaran ketupat itu? Bisa dirujuk dari makna kata yang melekat di dalamnya.
KUPAT berasal dari bahasa Jawa yang dipahami sebagai makanan KETUPAT dalam bahasa Indonesia.
KUPAT merupakan singkatan dan sekaligus simbolisasi. KUPAT singkatan dari LAKU PAPAT. Artinya empat ritual.
Baca Juga:
KPK Jangan Tebang Pilih Terkait Dugaan Kasus Gratifikasi Kaesang Pangarep dan Mario Dandy
Pertarungan Bulu Tangkis Dunia di Jakarta! Beli Tiket Early Bird BDMNTN-XL Sebelum Kehabisan!
Jadi lebaran ketupat dapat diartikan sebagai lebaran atau perayaan dari selesainya empat tempaan spiritual.
Pertama, tempaan Ramadhan. Siang hari berpuasa Ramadhan, malamnya tarawih.
Diiringi intensitas ibadah lain seperti tadarus, sholat malam serta upaya disiplin pengendalian diri dari perbuatan sia-sia menurut standar agama Islam.
Kedua, membayar zakat fitrah. Yaitu mengeluarkan harta untuk diberikan kepada yang berhak, yang terdiri dari 8 asnab, atau 8 kelompok penerima.
Baca Juga:
PM Timor Leste Xanana Gusmao Sebut Prabowo Subianto akan Jadi Presiden Indonesia yang Luar Biasa
Diantaranya adalah fakir miskin. Terdapat keterangan hadist bahwa: amal ibadah Ramadhan masih menggantung di langit, ketika zakat fitrah belum dibayarkan.
Maka sempurnanya tempaan spiritual Ramadhan adalah dengan dibayarkannya zakat fitrah.
Ketiga, Sholat Iedul Fithri Malamnya diselenggarakan takbir, tahmid, tahlil semalam suntuk. Terdapat sebuah keterangan hadist yang menyatakan bahwa
“Barangsiapa menjalankan ibadah Ramadhan karena iman, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni”.
Tentu dalam konteks relasi antara manusia dengan Allah Swt. Namun dosa antar sesama hanya bisa dihapuskan dengan saling minta maaf.
Maka para ulama di Indonesia membudayakan saling kunjung untuk maaf memaafkan.
Terdapat sebuah hadist yang menyatakan, “Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka sebelum berpisah” (HR. Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Keempat, adalah tempaan spiritual berupa puasa Syawal.
Sebagaimana keterangan hadist,” Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun (HR. Muslim).
Senin minggu lalu lebaran Iedul Fithri. Dilanjut 6 hari setelahnya puasa syawal. Hari ini, lebaran ke 8 dirayakan sebagai lebaran KUPAT. Lebaran Laku Papat.
Lebaran untuk merayakan selesainya 4 tahapan laku spiritual. (Abdul Rahman Sukardi).***