TERKINIPOST.COM – Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Fadil Imran menyoroti gangguan pemilu yang berada di dunia siber.
Menurutnya gangguan di dunia siber tidak dapat dipandang sebelah mata.
Hal itu, ungkap Fadil Imran, berpotensi menjadi alat propaganda dan penyebaran informasi palsu terkait Pemilu kepada masyarakat.
Ditegaskan Fadil Imran, potensi gangguan pemilu lainnya sudah dipetakan dan dilakukan beberapa upaya-upaya pencegahan.
Baca Juga:
KPK Jangan Tebang Pilih Terkait Dugaan Kasus Gratifikasi Kaesang Pangarep dan Mario Dandy
Pertarungan Bulu Tangkis Dunia di Jakarta! Beli Tiket Early Bird BDMNTN-XL Sebelum Kehabisan!
Salah satu upaya pencegahan itu sendiri, melalui Operasi Nusantara Cooling System.
Baca artikel lainnya di sini : Sepakat dengan Cak Imin Soal Pemilu, Prabowo Subianto: Dapat Kawan Baru, Jangan Dilupakan Kawan Lama
“Operasi Nusantara Cooling System juga dilakukan oleh Polri sebagai upaya untuk mensukseskan operasi Mantap Brata yang dikepalai oleh Wakabareskrim Polri”.
“Dengan mengedepankan untuk mencegah polarisasi dan menjamin penyelenggaraan pemilu agar suasana pemilu tetap aman, damai dan sejuk.”
Baca Juga:
“Khususnya di ruang siber, di mana sering terjadi disinformasi propaganda dan black campaign,” ungkap Fadil Imran.
Baca artikel lainnya di sini :Prabowo Subianto Ingin Maksimalkan Beasiswa Pendidikan S1 untuk Anak-anak Indonesia
Kabaharkam Polri Komjen. Pol. Fadil Imran menyampaikan hal itu rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, di Kompleks Senayan, Rabu (15/11/23).
Dalam pengamanan pemilu, Polri mengerahkan dua pertiga personel.
Baca Juga:
PM Timor Leste Xanana Gusmao Sebut Prabowo Subianto akan Jadi Presiden Indonesia yang Luar Biasa
Pihak Istana Tanggapi Tudingan Wawancara Presiden Jokowi Merupakan Gimmick atau Settingan
Kemudian, operasi khusus Mantap Brata telah digelar untuk pengamanan hingga proses sengketa pemilu dinyatakan selesai.***