Dukung Indonesia Komersialisasi Riset dan Inovasi, ADB Setujui Pinjaman 138,52 Juta Dolar AS

- Pewarta

Selasa, 13 Desember 2022 - 10:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Asian Development Bank (ADB). (Dok. Indonesia.go.id)

Asian Development Bank (ADB). (Dok. Indonesia.go.id)

TERKINIPOST.COM – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyetujui pinjaman 138,52 juta dolar AS untuk mendukung strategi Pemerintah Indonesia dalam komersialisasi riset dan inovasi, serta meningkatkan keberhasilan perusahaan rintisan di empat kawasan sains dan teknologi Indonesia.

Proyek penguatan riset dan inovasi melalui kawasan sains dan teknologi yang modern dan efisien akan mendukung kawasan sains dan teknologi di sejumlah institusi pendidikan tinggi negeri ternama yaitu di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Indonesia (UI).

“Terbatasnya penguasaan teknologi pada industri dan kurangnya kapasitas penyerapan teknologi baru dapat mengurangi produktivitas dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” kata Senior Spesialis Sektor Sosial ADB untuk Asia Tenggara Fook Yen Chon dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin 12 Desember 2022.

Proyek ini akan mendukung peningkatan fasilitas riset, inovasi, dan inkubasi perusahaan rintisan, memberi hibah untuk pelaksanaan penelitian terapan dan inkubasi perusahaan rintisan, serta meningkatkan keahlian peneliti kawasan sains dan teknologi dan kemampuan staf pengelola riset dan inovasi.

Melalui proyek ini ia mengatakan berbagai industri di Indonesia yang bekerja sama dengan kawasan sains dan teknologi di empat universitas tersebut akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan sumber daya dengan lebih baik, menciptakan produk baru, dan masuk ke pasar-pasar baru.

ADB memperkirakan adopsi teknologi baru di Indonesia dapat menambah 0,55 poin persentase ke pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan selama 20 tahun ke depan, sehingga dapat mendorong perekonomian Indonesia masuk ke kelompok negara berpenghasilan tinggi.

Selain itu proyek tersebut akan membantu penguatan kawasan sains dan teknologi pada berbagai bidang teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sektor ekonomi prioritas Indonesia, seperti energi (energi terbarukan dan teknologi penyimpanan) dan transportasi (kendaraan listrik dan otonom).

Kemudian teknologi informasi dan komunikasi, pengolahan produk pertanian dan pangan (produk pangan fungsional dan pangan halal), teknologi kesehatan, serta farmasi dan obat-obatan.

Menurutnya, proyek ini juga akan memperkuat kemitraan pemerintah dan swasta, meningkatkan daya saing dan produktivitas angkatan kerja seiring pengembangan dan adopsi teknologi baru, serta memperkuat kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda.

Dalam mendesain proyek, ADB telah memasukkan praktik terbaik internasional, akan mendukung inovasi berbasis permintaan pasar dan menumbuhkembangkan ekosistem usaha perusahaan rintisan yang berkelanjutan, serta membangun sinergi dengan beberapa proyek ADB di Indonesia.

ADB membawa pengalaman dan pengetahuan luas dalam pengembangan sumber daya manusia, riset, serta inovasi dari Indonesia dan berbagai penjuru kawasan ini untuk memberi nilai tambah bagi proyek ini.

ADB juga akan mengembangkan model inkubasi start-up melalui Platform Inovasi Terbuka dan ADB Ventures.

Proyek juga selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024 pemerintah, yang menekankan pada pengembangan manusia dan penguasaan sains dan teknologi serta strategi kemitraan negara ADB 2020-2024 untuk Indonesia.***

Berita Terkait

Beberkan Kebijakan Prabowo untuk Masyarakat Miskin, Sri Mulyani: Dari Bansos hingga Bantuan Pendidikan
CSA Index Desember 2024 Mengindikasikan Kinerja Positif IHSG, Mendorong Harapan Pertumbuhan Ekonomi
Begini Penjelasan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Soal Usulan BRI dan BSI Menjadi Bulllion Bank
Ini Dia, Dampak Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 Persen ke 12 Persen Terhadap Kita-kita
Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Hadiri Indonesia – Brazil Business Forum 2024, Prabowo Subianto Ingin Ciptakan Lingkungan Bisnis yang Positif
PROPAMI dan BEI Wujudkan Ekosistem Pasar Modal Sehat Lewat Pendidikan di Universitas Baiturrahmah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:23 WIB

Beberkan Kebijakan Prabowo untuk Masyarakat Miskin, Sri Mulyani: Dari Bansos hingga Bantuan Pendidikan

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:24 WIB

CSA Index Desember 2024 Mengindikasikan Kinerja Positif IHSG, Mendorong Harapan Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 10 Desember 2024 - 13:38 WIB

Begini Penjelasan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Soal Usulan BRI dan BSI Menjadi Bulllion Bank

Senin, 2 Desember 2024 - 15:27 WIB

Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkah untuk Tarik Investor Global Masuk Indonesia

Sabtu, 23 November 2024 - 09:01 WIB

Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan

Selasa, 19 November 2024 - 11:04 WIB

Hadiri Indonesia – Brazil Business Forum 2024, Prabowo Subianto Ingin Ciptakan Lingkungan Bisnis yang Positif

Sabtu, 16 November 2024 - 20:32 WIB

PROPAMI dan BEI Wujudkan Ekosistem Pasar Modal Sehat Lewat Pendidikan di Universitas Baiturrahmah

Kamis, 14 November 2024 - 21:04 WIB

Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com

Berita Terbaru