Politisi PDI Perjuangan Sarankan BRI Akuisisi Seluruh BPD di Indonesia, Begini Alasannya

- Pewarta

Kamis, 26 Januari 2023 - 14:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi XI DPR RI, Eriko Sotarduga. (Dok. DPR.go.id)

Anggota Komisi XI DPR RI, Eriko Sotarduga. (Dok. DPR.go.id)

TERKINIPOST.COM – Anggota Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga menyarankan agar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengakuisisi Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia sebagai salah satu langkah transformasi bisnis.

Menurutnya, dengan adanya kecanggihan teknologi, maka akan berdampak pada persaingan pemberian kredit akan semakin ketat.

“Konsep dari perbankan ini sudah sangat berubah, dengan adanya teknologi yang luar biasa ini bagaimana nanti persaingan itu? Nanti peer to peer lending bisa semua (memberikan kredit) tidak perlu lagi perbankan.”

“Saya menyarankan Pak Dirut, mengapa BRI tidak mengakuisisi seluruh BPD di Indonesia?” ujar Eriko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI dengan Direktur Utama PT. BRI, Tbk dengan agenda pembahasan kinerja keuangan, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa 24 Januari 2023.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengatakan bahwa BRI maupun BPD memiliki pangsa pasar yang sama. Sehingga, sangat memungkinkan untuk diadakan akuisisi dan dilanjutkan dengan mengubah kantor BPD menjadi cabang-cabang BRI.

Menurutnya, jika diakumulasi, aset seluruh BPD di 34 (tiga puluh empat) provinsi berada dalam kisaran Rp1000 triliun dengan hanya beberapa BPD yang tercatat memiliki nilai yang besar.

Di sisi lain, ia pun menyinggung resiliensi beberapa BPD yang bermodal kecil dalam menghadapi persaingan ke depan.

“BPD-BPD itu yang modalnya kecil bagaimana bisa bertahan? Mengapa BRI nggak mengakuisisi semua ini? Nanti BRI menjadi bank KUR terbesar di dunia.”

“Lha pangsa (pasar) nya sama. Why not diakuisisi dan kemudian kantor itu menjadi kantor cabang semua dari BRI,” lanjutnya.

Legislator Dapil DKI Jakarta II itu kemudian menegaskan dukungannya untuk memfasilitasi pertemuan BRI dengan para kepala daerah.

Ia memprediksi, para kepala daerah akan menyambut baik hal ini, terlebih banyak daerah yang setiap tahunnya harus memberikan tambahan modal kepada BPD.

Dengan langkah itu, ia optimis aset BRI akan menjadi semakin besar.

“Apa nanti kita fasilitasi (pertemuan) dengan kepala-kepala daerah? Daripada mereka juga pusing nanti tiap tahun nambahin modal-nambahin modal. Dari mana? Small is beautiful but big is necessary.”

“BRI, Bank Rakyat Indonesia. Yang punya rakyat indonesia yang 270 juta lebih itu. Kalau akuisisi supaya nanti jadi bank digital small-small-small buat apa?” tegas anggota Badan Anggaran DPR RI itu.

Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad sempat memberikan usul yang berbeda.

Politisi Partai Gerindra itu mendorong BRI untuk mengakuisisi bank-bank yang masuk dalam daftar buku satu dan buku dua namun yang memiliki segmentasi pasar tersendiri.

Menurutnya hal itu dapat mengantarkan BRI menjadi kekuatan utama di industri perbankan tanah air.

“BRI mempertimbangkan untuk bisa mengakuisisi sejumlah perbankan, bank yang baik levelnya buku satu, buku dua yang mereka memiliki segmen pasar tersendiri.”

“Supaya BRI betul-betul bisa menjadi kekuatan utama di industri perbankan Indonesia,” ujar anggota dewan dari Dapil DKI Jakarta III itu.

Sebagai informasi, terdapat empat klasifikasi bank berdasarkan besaran modal inti yang kemudian disebut sebagai Bank Buku 1, 2, 3, dan 4.

Bank Buku satu (1) adalah bank dengan nilai modal inti di bawah Rp 1 triliun, sedangkan Bank Buku dua (2) memiliki modal inti di rentang Rp 1 triliun – 5 triliun.

BRI sendiri sebelumnya telah mengakuisisi Bank Agro Niaga pada 2011 lalu yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia Agroniaga.

Pada tahun 2021, bank tersebut resmi menahbiskan diri menjadi bank digital dan berganti nama menjadi Bank Raya.***

Berita Terkait

Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Sebanyak 18 Perusahaan Dicabut Atas Perintah Presiden Prabowo
Badan Pusat Statistik Apresiasi Langkah Visioner Mentan Andi Amran Sulaiman, Terkait Satu Data Pertanian
Banyak Warga Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis, Program yang Diinisiasi Prabowo Buka Lapangan Kerja
Sebut Prabowo Subianto Sebagai Presiden Pertama yang Lihat Tutup Buku APBN, Sri Mulyani: Itu Luar Biasa
BNI Dorong Tingkatkan Dana Murah Lewat Digital untuk Hadapi Tekanan Nilai Tukar Rupiah dan Likuiditas
Soal PPN Tidak Naik, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Tegaskan Kebijakan Presiden Prabowo Subianto
Banyak Pihak yang Tak Yakin dengan Target Pertumbuhan 8 Persen, Prabowo Subianto: Ya Kita Buktikan!
Termasuk Bahas PPN Menjadi 12 Persen, AHY Ungkap Pertemuan Ketua Umum Partai Pendukung dengan Prabowo
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 5 Februari 2025 - 07:22 WIB

Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Sebanyak 18 Perusahaan Dicabut Atas Perintah Presiden Prabowo

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:33 WIB

Badan Pusat Statistik Apresiasi Langkah Visioner Mentan Andi Amran Sulaiman, Terkait Satu Data Pertanian

Kamis, 9 Januari 2025 - 07:56 WIB

Banyak Warga Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis, Program yang Diinisiasi Prabowo Buka Lapangan Kerja

Sabtu, 4 Januari 2025 - 14:44 WIB

Sebut Prabowo Subianto Sebagai Presiden Pertama yang Lihat Tutup Buku APBN, Sri Mulyani: Itu Luar Biasa

Sabtu, 4 Januari 2025 - 10:21 WIB

BNI Dorong Tingkatkan Dana Murah Lewat Digital untuk Hadapi Tekanan Nilai Tukar Rupiah dan Likuiditas

Rabu, 1 Januari 2025 - 13:45 WIB

Soal PPN Tidak Naik, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Tegaskan Kebijakan Presiden Prabowo Subianto

Selasa, 31 Desember 2024 - 14:24 WIB

Banyak Pihak yang Tak Yakin dengan Target Pertumbuhan 8 Persen, Prabowo Subianto: Ya Kita Buktikan!

Selasa, 31 Desember 2024 - 08:13 WIB

Termasuk Bahas PPN Menjadi 12 Persen, AHY Ungkap Pertemuan Ketua Umum Partai Pendukung dengan Prabowo

Berita Terbaru