TERKINIPOST.COM – Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menyebutkan Megawati Soekarnoputri menentukan calon presiden yang akan diusung PDIP berdasarkan penilaian ideologi yang dimiliki para kandidat.
“Berdasarkan catatan-catatan demi catatan, biasanya Megawati menentukan berdasarkan ideologi, bagaimana sih calon memiliki ideologi yang mirip dengan perjuangannya PDI Perjuangan,” kata Hendri Satrio dalam diskusi “Kemana Mega Berlabuh” di Jakarta, Kamis 26 Januari 2023.
Bung Karno, kata Hendri, telah menyampaikan bahwa perjuangan di partai politik tujuan utamanya untuk membuat rakyat lebih sejahtera.
Dan, hal itu pula lah yang menjadi ideologi PDIP, dengan terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat, menjadi partai berlabel partai “wong cilik”.
Baca Juga:
Ingin Himpun Seluruh Kekuatan Bangsa untuk Kompak dan Bersatu, Prabowo Subianto Hadiri Rakornas PKB
60 WNA dari 5 Negara Terima Sertifikat Kompetensi Halal dari BNSP untuk Perkuat Standar Global
Persidangan Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah, Artis Sandra Dewi akan Hadir Lagi
“Partai politik bukan semata-mata untuk kursi menteri bukan tentang untuk kekuasaan, bukan juga untuk kursi-kursi legislatif, perjuangan di partai politik ini untuk membuat rakyat menjadi lebih sejahtera,” kata dia.
Hendri pun meyakini, Megawati Soekarnoputri menentukan pilihan untuk calon presiden yang akan diusung PDIP pada Pemilu 2024 juga melihat apakah sosok kandidat memiliki ideologi tersebut atau tidak.
Jadi, menurut dia PDIP tidak berpegangan pada elektabilitas sosok kandidat semata.
Buktinya, menurut Hendri untuk pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah periode pertama saja, PDIP berani tidak berkoalisi dan saat itu mengusung Ganjar hanya memiliki elektabilitas sebesar 7 persen.
Baca Juga:
Survei Sebut 83,4 Persen Publik Yakin Pemerintahan Prabowo Mampu Pimpin Indonesia Lebih Baik
Sebanyak 8,3 Persen Penduduk Tak Punya Energi Hidup Sehat dan 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan
“Waktu Ganjar maju di Jawa Tengah elektabilitasnya itu hanya 7 persen, lawan Bibit Waluyo.”
“Keputusan penting Bu Mega waktu itu adalah tidak mengajukan calon presiden berdasarkan hasil survei tapi berdasarkan penilaian ideologis,” ujarnya.
Namun, menurut Hendri jika berbicara kandidat calon presiden untuk Pemilu 2024 dari PDI Perjuangan, maka dua nama yakni Puan Maharani dan/atau Ganjar Pranowo yang kemungkinan akan dipilih untuk diusung.***