TERKINIPOST.COM – Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun memberikan pendapatnya terkait penyelenggaraan puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang diadakan di Bali pada 15-16 November 2022 lalu.
Menurutnya gelaran akbar tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia baik jangka pendek maupun jangka panjang.
“Saya yakin, (dampak positif) pendeknya kita dapat, (dampak positif) panjangnya juga dapat. Bali mengalami proses pemulihan sektor pariwisata yang luar biasa. Ini secara jangka pendek. Pasca pandemi Bali mengalami recovery yang sangat lambat, karena kuncian-kuncian (lockdown) belum (terbuka).”
“Dengan adanya G20 ini menunjukkan bahwa proses itu dikulminasikan di sana. Tentunya, ini memberikan dampak ekonomi yang luar biasa,” ujar politisi partai Golongan Karya itu setelah menjadi pembicara dalam acara Dialektika Demokrasi di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta pada Kamis 17 November 2022.
Baca Juga:
Ingin Himpun Seluruh Kekuatan Bangsa untuk Kompak dan Bersatu, Prabowo Subianto Hadiri Rakornas PKB
60 WNA dari 5 Negara Terima Sertifikat Kompetensi Halal dari BNSP untuk Perkuat Standar Global
Persidangan Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah, Artis Sandra Dewi akan Hadir Lagi
Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara ini juga menjelaskan bahwa selain dampak ekonomi secara langsung bagi Pulau Bali, terdapat juga dampak yang meluas pada sektor-sektor lain yang juga bisa memiliki keterkaitan dengan perekonomian.
Disampaikannya, secara jangka pendek, G20 bisa menjadi pemicu bagi sektor-sektor krusial lain untuk kembali bangkit pasca pandemi Covid-19.
Selain itu, kesepakatan dan pembahasan yang dilakukan selama KTT G20 berlangsung juga memberikan dampak jangka panjang terlebih jika menjadi program yang berkesinambungan.
“Secara jangka panjang, ekonomi juga mengalami perbaikan-perbaikan karena banyak kesepakatan,(misalnya terkait) energi transisi, pandemic fund, terus kemudian bagaimana kita menyelesaikan isu-isu mengenai utang negara berkembang yang menjadi topik di banyak diskusi di (G20) sana, bagaimana dunia digital akan dibangun.”
Baca Juga:
Survei Sebut 83,4 Persen Publik Yakin Pemerintahan Prabowo Mampu Pimpin Indonesia Lebih Baik
Sebanyak 8,3 Persen Penduduk Tak Punya Energi Hidup Sehat dan 68 Kabupaten/Kota Rentan Rawan Pangan
“Itu secara jangka panjang juga akan menjadi program menurut saya akan berkesinambungan,” pungkasnya.
Pada acara yang mengangkat tema “Dampak KTT G20 dan B20 Bagi Ekonomi Indonesia dan Dunia” tersebut, legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur II itu juga mengapresiasi penyelenggaraan KTT G20.
Selain secara teknis penyelenggaraannya, utamanya apresiasi juga diberikan atas lahirnya “Leaders’ Declaration” sebagai hasil kesepakatan para pemimpin yang hadir pada konferensi tersebut.
Diketahui, terdapat 52 (lima puluh dua) poin yang dijabarkan sebagai hasil akhir pertemuan KTT G20 Bali 2022 tersebut dengan 1 (satu) di antaranya sempat mendapat perdebatan panas, yaitu saat pernyataan sikap terhadap perang di Ukraina.
Baca Juga:
Berpeluang Menjadi Menteri, Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan Beri Perhatian kepada Relawan
Dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI, setelah melalui diskusi yang cukup lama, para pemimpin G20 sepakat mengecam perang tersebut karena dianggap telah melanggar batas dan integritas wilayah.***